Sekeping Hati Yang Alpa


Sekeping hati yang sering lupa,

Yang terlalu lalai dengan dunia,

Yang terlalu mengikut rasa,

Yang terlalu bergantung kepada manusia.


Silapku sebagai manusia biasa,

Yang sering alpa,

Bahawa aku ini kepunyaan Yang Maha Esa,

Yang tak pernah tinggalkan hambanya.


Ternyata semuanya silapku,

Meletak harapan terlalu tinggi,

Pada sesuatu yang tidak pasti,

Yang pada akhirnya menghancurkan diri.


Dunia ini tak pernah adil,

Membantai hancur jiwa kerdil,

Namun Allah itu Maha Adil,

Dalam mengatur jalan dan takdir.


Bersabarlah hati yang remuk,

Melawan segala perasaan berkecamuk,

Walau hancur terlerai binasa,

Jangan terus hanyut dalam lautan dosa.


Manusia itu tidak buta,

Jika menyedari seluruh hidup ini,

Hanya cuma perlukan Dia,

Tempat merintih dan mengadu segala.


Doa adalah penawar luka,

Yang dapat menyembuhkan hati lara,

Pujuklah hati mendekatkan diri kepada-Nya,

Agar ketemu ketenangan jiwa.


Tuhan Yang Maha Kuasa,

Dia berkehendak dalam segala,

Dia mampu mengubah segala,

Sedang manusia hanya sosok lemah semata.

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

Tetap hidup

Melunaskan Rindu Dendam

Berempat